Jumat, 27 November 2015

Kemiskinan dan Keterbelakangan

Kemiskinan dan Keterbelakangan
Kemiskinan tidak hanya menjadi permasalahan bagi negara berkembang, bahkan
negara-negara maju pun mengalami kemiskinan walaupun tidak sebesar negara
berkembang. Persoalannya sama namun dimensinya berbeda. Persoalan kemiskinan di
negara maju merupakan bagian terkecil dalam komponen masyarakat mereka tetapi bagi
negara berkembang persoalan menjadi lebih kompleks karena jumlah penduduk miskin
hampir mencapai setengah dari jumlah penduduk.
Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat multidimensi.
Kemiskinan ditandai oleh keterbelakangan dan pengangguran yang selanjutnya meningkat
menjadi pemicu ketimpangan pendapatan dan kesenjangan antar golongan penduduk.
Kesenjangan dan pelebaran jurang kaya miskin tidak mungkin untuk terus dibiarkan
karena akan menimbulkan berbagai persoalan baik persoalan sosial maupun politik di
masa yang akan datang.
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan dikenal antara lain :
1. Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a. Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2. Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia ( world bank ) membagi aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain :
1. Jika 40 % jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari 12 % pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat timpang.
2. Apabila 40 % lapisan penduduk berpendapatan rendah menikmati antara 12 – 17 % pendapatan nasional dianggap sedang.
3. Jika 40 % dari penduduk berpendapatan menengah menikmati lebih dari 17 % pendapatan nasional maka dianggap rendah.

Penyebab kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:
•          penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
•          penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
•          penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
•          penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
•          penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahteraatau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.

Menghilangkan kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah:
•          Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
•          Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
•          Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.

KESIMPULAN :
Mengenai keterbelangan khususnya dalam bidan ilmu pengetahuan dan tehnologi masyarakat indonesia belum seberapa kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya Jepang, Cina, Korea, dll. Penduduk indonesia terutama didaerah pelosok/pedesaan masih minim tentang ilmu pengetahuan maupun tehnologi, dalam hal ini “Haruskah Kita diam dengan kenyataan tersebut ???” menurut saya pemerintah harus berupaya meningkatkan pendidikan diberbagai daerah karena pendidikan merupakan salah satu pendorong untuk mengurangi kemiskinan, jikalau anak-anak bangsa indonesia maju akan pendidikan berarti dapat mengimbangi negara lain, kita tidak perlu lagi memerluka tenaga kerja yang propesional dari negara yang lain, tetapi kita dapat memamfaatkan pemuda-pemudi indonesia yang memiliki skill dan pengetahuan.

Sumber:
https://ibnusiroj.wordpress.com/2013/11/26/kemiskinan-dan-keterbelakangan/
https://ekofitriyanto.wordpress.com/2011/11/15/kemiskinan-dan-keterbelakangan/

http://abdulazizfitriono.blogspot.co.id/2013/01/kemiskinan-dan-keterbelakangan.html

IPTEK dan Lingkungan

Definisi Iptek Lingkungan
Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan . Upaya pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil. Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada “produksi hijau”. Selain itu, tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi perisai terhadap kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan.
Iptek Lingkungan meliputi:
1.       Pengolahan Sampah.
2.       Pengolahan Limbah.
3.       Konservasi Lingkungan.
4.       Badan Pertanian Teknologi bibit & benih, Rekayasa Genetika.
•          Pengolahan sampah
Tumpukan sampah yang setiap hari bertambah satu hingga 1,5 ton, mulai teratasi menyusul beroperasinya pengelolaan sampah terpadu terutama Jakarta, pengelolaan sampah terpadu mampu mengurangi limbah rumah tangga hingga 60-65 persen, sedangkan 35-40 persen sisanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Pengelolaannya harus melibatkan semua warga, oleh karena itu, rumah tangga harus melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik (basah) (sisa makanan, sayur), kering (kertas, dus, botol), dan limbah berbahaya seperti aki dan baterai bekas, sprayer
insektisida, serta pembalut wanita.
•          Pengolahan Limbah
Limbah ialah hasil buangan suatu pembakaran atau sisa hasil poduksi yang mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satupenyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulpen dan kertas, teknologi pengolahanlimbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidakdemikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingatpenting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan,penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasarteknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarianlingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestikmaupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara olehmasyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuaidengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan, agar Lingkungan terjaga dan terlestarikan.
•          Konservasi Lingkungan
Mendukung dan ikut serta dalam program konservasi lingkungan dan bekerjasama akan menghasilkan suatu pembangunan yang ramah lingkungan serta memperhatikan pada pembangunan ekonomi yang bersifat berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Karena terpeliharanya kelestarian lingkungan, termasuk dengan menjaga kelangsungan hidup spesies laut dan terumbu karang merupakan hal yang memberikan manfaat dan keuntungan bersama dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang sehingga dinikmati oleh generasi yang akan datang.

•          Badan Pertanian Teknologi Bibit & Benih, Rekayasa Genetika
Upaya peningkatan produktivitas dan mutu produk yang sesuai dengan dinamika lingkungan diharapkan dapat dilakukan melalui penelitian bioteknologi. Manipulasi potensi genetik melalui penelitian biologi molekuler, mikrobiologi, bioproses, kultur jaringan dan rekayasa genetika harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan maka harus dilakukan bioteknologi.

Maka teknik rekayasa genetika mulai menggelisahkan. Banyak kalangan khawatir bahwa dampak revolusi hijau tahun 1960-an akan terulang kembali. Penggunaan teknologi dan paksaan pasar yang dilakukan dalam revolusi hijau memang menghasilkan produksi pangan dalam jumlah besar. Namun terbukti upaya tersebut mengganggu keseimbangan ekologi, menciptakan wabah baru, dan sejumlah dampak kesehatan bagi manusia.
Hal sama dikhawatirkan terjadi mengikuti inisitiaf rekayasa genetik yang saat ini getol dilakukan pada tanaman. Segelintir perusahaan bioteknologi meyakinkan bahwa seluruh benih transgenik yang dipasarkan sudah melalui berbagai tahap percobaan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang akan muncul.
Namun keyakinan serupa ternyata tidak dimiliki oleh para aktivis lingkungan dan mereka yang concern terhadap masalah lingkungan. Pesimisme ini muncul setelah tidak ada penjelasan transparan tentang resiko yang menyertai pelepasan benih transgenik ini ke alam bebas.
Di Amerika Serikat, organisasi lingkungan Greenpeace bahkan mengajukan petisi ke Environmental Protection Agency (EPA) agar membatalkan semua perijinan tanaman hasil rekayasa genetik.
Sementara di Indonesia, sejumlah LSM lingkungan mendesak pemerintah bersikap transparan kepada masyarakat soal tanaman transgenik. Terlebih Departemen Pertanian kini aktif menguji sejumlah benih transgenik termasuk kedelai, jagung dan kapas. Khusus untuk yang terakhir bahkan telah dilakukan pelepasan di Sulawesi Selatan pada 7 Februari 2001. Dan sampai saat ini terus memancing perdebatan yang tidak ada hentinya.

Karena Pembangunan yang tidak menjaga keseimbangan lingkungan terjadi dan meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini. Alasan tersebut diperparah dengan kurangnya perhatian masyarakat dan ketidakkonsistenannya pemerintah dalam menata permasalahan lingkungan. Akibat ketidakacuhan tersebut baru dapat dirasakan akhir-akhir ini, ketika banyak peristiwa banjir bandang yang melanda berbagai daerah di negara kita.

Setidaknya wawasan mengenai lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) akan mengarah pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Peran IPTEK dalam Lingkungan
IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu kelestarian dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik.
Namun yang terjadi kini malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan seringkali berdampak buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk mengeliminasi Zat pencemar adalah terbatas. Apalagi saat ini, krisis yang melanda negeri ini menyebabkan kehidupan lebih memburuk.
Belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup. Kemajuan iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. Komitmen pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada pemerintahan yang ada saat ini.


Dampak IPTEK Terhadap Lingkungan dan SDA
Dari definisi yang panjang tersebut, terdapat tiga dampak IPEK terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam yaitu; dampak secara kimiawi, fisik dan biologis. Resiko kimiawi akibat IPTEK adalah: senyawa-senyawa kimia berbahaya yang terdapat di air, tanah, udara dan makanan. Resiko fisik akibat IPTEk adalah kebakaran, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebisingan, radiasi, sedimentasi. Resiko biologis akibat IPTEk adalah pathogen (bakteri, virus, parasit), dan bahan kimia yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh.

Sumber:

http://iptekdanlingkunganhidup.blogspot.co.id

Jumat, 23 Oktober 2015

Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
Lingkungan hidup dapat diartikan sebagai suatu sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang dapat mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (UULH No.23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup).

Lingkungan Bersih dan Sehat

Lingkungan hidup yang nyaman serta kebersihan lingkungan merupakan merupakan hal yang sangat penting karena ini adalah salah satu cara untuk sehat maka  perlu kita jaga dengan sebaik mungkin. Saat ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa dibilang sudah mulai berkurang. Terbukti dengan maraknya budaya membuang sampah sembarangan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa seolah tidak merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan tersebut salah dan dapat merugikan lingkungan serta orang banyak. Anda tentu tahu penyebab banjir yang rutin melanda ibu kota tidak lain disebabkan oleh budaya membuang sampah sembarangan ke sungai dan tidak mengenal arti lingkungan bersih apalagi membedakan mana jenis sampah organik dan anorganik. Bila masalah ini dibiarkan bukan tidak mungkin akan semakin banyak masalah dan bencanan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Melalui artikel ini kami akan membahas mengenai arti dan manfaat lingkungan bersih.



Lingkungan yang bersih ini dapat diartikan sebagai kondisi dari lingkungan yang bersih dan sehingga lingkungan tersebut terbebas dari berbagai penyakit dan nyaman untuk dihuni. Agar lingkungan di sekitar tempat tinggal anda bersih maka perlu usaha bersama dalam mewujudkannya. Salah usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menjalankan kegiatan kerja bakti secara rutin. Bersihkan juga saluran air agar tidak tersumbat sehingga lingkungan di sekitar tempat tinggal anda bisa terbebas dari banjir yang dapat memicu munculnya berbagai penyakit. Sediakan juga tempat sampah untuk setiap rumah agar kebersihan lingkungan menjadi terjaga.

Untuk manfaat lingkungan bersih yang bisa anda rasakan cukup banyak dan antara lain lingkungan di sekitar tempat tinggal anda menjadi lebih sejuk, bebas dari polusi udara, terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor serta tidak sehat dan air menjadi lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi. Orang yang tinggal di lingkungan yang bersih dan sehat jauh lebih bahagia dan tidak mudah terserang penyakit dibandingkan mereka yang tinggal di lingkungan yang kotor dan kumuh. Menimbang manfaat positif dari menjaga kebersihan lingkungan maka mulai dari sekarang mulailah menamkan kesadaran serta kepedulian yang tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Ekologi Kerusakan Hutan

Penebangan hutan secara ilegal ini juga menimbulkan akibat yang sangat merugikan bagi hutan itu sendiri maupun lingkungan di sekelilingnya. Secara umum, dampak penebangan hutan menyebabkan: pertama, masalah pemanasan global; kedua, masalah degradasi tanah; dan ketiga, mempercepat kepunahan keanekaragaman hayati di dalamnya. 

1. Masalah pemanasan global 
Para ahli memperkirakan bahwa dampak dari pemanasan global akan sangat meningkat bila kelestarian dan keutuhan hutan tidak dipelihara. Ada beberapa akibat yang akan muncul akibat pemanasan global ini, antara lain terjadinya perubahan iklim. Hal ini akan mempercepat penguapan air sehingga berpengaruh pada curah hujan dan distribusinya. Akibat selanjutnya adalah terjadinya banjir dan erosi di daerah-daerah tertentu. Seperti kasus yang terjadi di Pontianak ( Kalimantan Barat ) dan Nias ( Sumatra Utara ) yang menelan korban materi dan nyawa yang sangat besar. Musim kering yang berkepanjangan juga akan melanda daerah-daerah yang areal hutannya digunduli, bahkan dibakar. Sebagai contoh adalah kebakaran hutan Kalimantan Barat. Resiko yang timbul kemudian adalah banyaknya lahan yang dibiarkan kosong. 
2. Masalah degradasi tanah 
Penebangan hutan secara tak terkendali pasti juga menyebabkan degradasi tanah dan berkurangnya kesuburan tanah. Data dari Biro Pusat Statistik menyebutkan bahwa lahan produktif yang telah diolah di Indonesia sebanyak 17.665.000 hektar. Sebesar 70 % dari lahan itu adalah lahan kering. Sisanya adalah lahan basah. Akibat penebangan liar yang terjadi banyak lahan kering yang tidak digarap. Akibatnya erosi menjadi mudah terjadi dan tanah berkurang kesuburannya. 
3. Masalah kepunahan keranekaragaman hayati 
Masalah ini cukup mendapat perhatian penting saat ini. Berdasar penelitian para ahli, dikatakan bahwa jumlah spesies binatang atau spesies burung semakin berkurang, khususnya di Kalimantan Barat. Akibat penebangan hutan yang dilakukan terus menerus, banyak hewan yang menyingkir dan mencari habitat yang baru. Misalnya, harimau Kalimantan semakin terjepit karena tempat tinggalnya semakin sempit dan terus di babat. Bukan tidak mungkin bahwa tahun-tahun mendatang spesies harimau akan punah. Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2015 dengan penggundulan hutan tropis di Kalimantan akan menyebabkan punahnya 4-8% spesies dan 17,35 % pada tahun 2040. 

Minggu, 05 Juli 2015

Rangkaian Logika Kombinasional dan Sekuensial

Rangkaian Logika Kombinasional dan Sekuensial

2 macam rangkaian logika :
1.   Rangkaian logika kombinasional
Rangkaian yang outputnya bergantung pada keadaan nilai input pada saat itu saja.
Piranti kombinasional : Rangkaian gerbang OR-AND–NOT, decoder, adder-subtractor dan multiplexer.

2.   Rangkaian logika sekuensial
Outputnya tidak bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input-input sebelumnya. Karena itu dikatakan mempunyai karakteristik memori.
Piranti sekuensial : Flip-flop, register dan counter.
Berdasarkan waktu sinyal, dapat dibedakan menjadi :
·       Rangkaian sekuensial sinkron
Operasinya disinkronkan dengan pulsa waktu yang dihasilkan oleh pembangkit pulsa yang merupakan masukan bagi rangkaian. Sehingga keluaran akan berubah hanya setiap adanya masukan  pulsa waktu, meskipun inputnya tidak berubah.
·       Rangkaian sekuensial asinkron :
Operasinya hanya bergantung pada input, dan dapat dipengaruhi setiap waktu.


REGISTER

Fungsi : sebagai memori sementara untuk penggeseran data ke kiri atau ke kanan.

Dibangun dari kumpulan flip-flop, banyaknya flip-flop menentukan panjang register dan juga panjang kata biner yang dapat disimpan di dalam register.

Register seri

Contoh :  Register seri geser ke kanan 4 bit  

Register Paralel
Contoh : Register paralel geser ke kanan yang beresirkulasi 4 bit.
COUNTER (PENCACAH)

Merupakan rangkaian logika pengurut yang membutuhkan karakteristik memori dan sangat ditentukan oleh pewaktu. Disusun dari sejumlah flip-flop.


Karakteristik utamanya :
1.   Jumlah hitungan maksimum (modulus pencacah)
2.   Menghitung ke atas (up counter) atau ke bawah (down counter).
3.   Operasi sinkron (serempak, pencacah paralel) atau asinkron (seri, pencacah gelombang).


Contoh : Pencacah gelombang 4 bit (modulo-16), menghitung ke atas.
Tabel kebenaran : urutan pencacahan

Contoh : Pencacah paralel 3 bit (modulo 8)  mencacah dengan urutan naik.

Jumat, 03 Juli 2015

Hubungan antara Manusia dengan Kebudayaan


Pengertian

Secara etimologis kebudayaan berasal dari kata bahasa sansekerta, buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Sedangakan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah culture.  Kata ini berasal dari kata bahasa Latin yaitu colere yang berarti mengelolah atau mengerjakan yaitu mengelolah tanah atau bertani. Makna dari istilah itu kemudian mengalami perluasan yakni merujuk semua kegiatan manusia untuk mengelolah atau mengubah alam.

Jadi kebudayaan adalah semua apa yang dipelajari dan kebiasaan-kebiasaan yang secara sosial diteruskan, pengetahuan, obyek-obyek material dan tingkah laku, termasuk gagasan-gagasan, nilai-nilai dan hasil karya kelompok masyarakat. Secara sosiologis, kebudayaan menyangkut semua obyek material dan gagasan yang ada dalam masyarakat.

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.

Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
     
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai.

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

Kamis, 07 Mei 2015

Apa Hubungan Teknik Elektro dengan Ilmu Budaya Dasar

Latar Belakang

Kita semua tahu bahwa banyak Universitas atau Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia yang memiliki jurusan di bidang Teknik Elektro dan sering kali kita kesulitan dalam menemukan hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan sebagian mata perkuliahan yang diberikan. Tulisan ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Teknik Elektro.

Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu Humanus yang dapt diartikan manusia, berbudaya, halus. Dengan mempelajari Humanities seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu, nilai-nilai manusia sebagai Homo Humanus atau manusia berbudaya.

Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi ke dalam berbagai bidang keahlian lainnya seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Teknik Elektro
Apa itu “Teknik Elektro” ? mungkin ini adalah pertanyaan bagi orang yang belum tahu mengenai teknik elektro. Ada juga yang tau elektro itu ya tentang listrik dan elektronika. ya itu emng jawaban yang umum atau kalau dulu bisa dikatakan namanya arus lemah dan arus kuat. tapi, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan informasi pengertiannya menjadi lebih luas.
Awal mulanya elektro berasal dari penemuan lampu oleh Thomas Alfa Edisson. Beliau telah melakukan ratusan percobaan untuk menemukan bahan dasar pembuat lampu. Kalau menurut saya pengertian teknik elektro secara luas adalah ilmu yang mempelajari tentang kelistrikan itu sendiri dan dapat mencakup kedalam elektronika, telekomunikasi, computer yang berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari. jadi tidak hanya sekedar belajar arus kuat / electrical atau arus lemah/ elektronics lagi. Karena menurut saya tanpa elktro dunia tidak akan seindah ini.

Pembahasan
Sebenarnya hubungan antara teknik elektro dengan ilmu budaya dasar itu menurut saya pribadi ada, tapi mungkin sedikit sekali. Karena ilmu elktro itu sendiri berlwanan dengan ilmu budaya dasar. Ilmu elktro itu bisa mencakup mengenai kelistrikan, telekomunikasi dan bahkan computer dan ilmu budaya dasar dapat mencakup lebuh luas lagi dari ilmu elektro. Bisa saja beberapa tahun kedepan ilmu elktro dan ilmu budaya dasar akan lebih sering berhubungan sejalan dengan perkembangan zaman. Dengan ilmu budaya dasar mahasiswa dapat mengetahui budaya yang mungkin sama sekali belum pernah diketahui sebelumnya dan semoga kedepannya dapat mengetahui hubungan yang akan berkaitan antara ilmu elktro dan ilmu budaya dasar itu sendiri.