Cara Mencegah
Membludaknya Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Tanggal 11
Juli dinyatakan sebagai Hari Kependudukan di dunia, termasuk Indonesia. Dan
semua pasti sudah tahu bahwa Indonesia termasuk dalam lima Negara terpadat
penduduknya di dunia. Kemudian juga mendengar lagi kerisauan akan terjadinya
ledakan penduduk di Indonesia, bahwa jumlah penduduk Indonesia telah meningkat
dengan makin cepat. Kerisauan ini sesungguhnya berpangkal pada kesalahan
memahami data statistik kependudukan.
Masalah
ledakan penduduk bukan hal baru. Masalah ini mulai mengemuka bahkan sejak 1798
ketika Malthus mengemukakan tesisnya tentang hubungan ketersediaan pangan
dengan pertumbuhan penduduk. Secara sederhana teori Malthus yang populer dalam
studi kependudukan mengurai bahwa laju pertumbuhan penduduk berjalan sangat
pesat, melampaui daya dukung dan daya tampung yang disediakan alam sekitarnya.
Kekwatiran akan ledakan penduduk ini juga dicemaskan oleh para fisofof seperti
Confucius, Plato, Aristoteles maupun Kalden. Dalam kondisi ketidak keseimbangan
antara daya dukung dan daya tampung itulah baik menurut Malthus (1798) maupun
ahli kependudukan lainnya seperti L Jhon Graunt dan William Path, ledakan
penduduk akan membawa dampak langsung pada tragedi kekeringan, kelaparan serta
rendahnya kualitas hidup.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kepadatan penduduk
adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan melaksanakan
program Keluarga Berencana (KB)
Tujuan dalam program ini adalah
yang pertama agar terjadi penurunan fertilitas dan terbentuknya pola budaya
small family size. Tujuan yang kedua adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk yang merata dan berkeadilan
2. Pembatasan usia perkawian,
yaitu dengan diberlakukannya undang - undang perkawinan
Kalau ini saya tidak banyak komen
lagi pasti kamu sudah tau maksudnya bukan.
3. Mengurangi dan membatasi
tunjangan bagi pegawai negeri sipil
4. Program pendidikan
kependudukan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Program - program diatas adalah
suatu upaya masyarakat dalam mengatasi jumlah penduduk yang tidak terkendali.
Contoh lain dari upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan adalah
migrasi atau perpidahan penduduk, inipun masih belum efektif sehingga masalah -
masalah akibat ledakan jumlah penduduk terus datang.
Berbagai masalah juga timbul
akibat migrasi dan lagi - lagi pemerintah harus mencari cara untuk mengatasi
masalah tersebut. Masalah yang silih berganti memaksa agar kita berpikir
panjang mengenai masalah tersebut.
Dan cara dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat migrasi
antara lain:
1. Meningkatkan produktivitas
pertanian di pedesaan
akibat dari masalah ekonomi,
memaksa para petani untuk migrasi, cara tersebut menyebabkan produktivitas
pertanian di pedesaan menurun.
2. Menumbuhkan industrialisasi di
pedesaan
Para petani yang barmasalah dalam
ekonomi akan migrasi ke tempat lain untuk kesejahteraan hidup mereka, keadaan
inilah yang menyebabkan proyek - proyek pertanian di pedesaan menurun.
3. Membangun fasilitas dan
infrastruktur di pedesaan
Para petani dalam bertani
pastinya membutuhkan fasilitas yang cukup untuk pertaniannya. Fasilitas yang
kurang menyebabkan para petani meninggalkan pertaniannya dan mencari lapangan
pekerjaan lain, hal ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara.
Pengaruh Kebudayaan
terhadap Kepribadian Seseorang
Budaya adalah
sekumpulan tingkah laku yang turun temurun yang mempengaruh tingkah laku
individu. Budaya merupakan sebuah tingkah laku kolektif dalam masyarakat, yang
dominan mempengaruhi dan membentuk sebuah tingkah laku yang sesuai dengan
komunitas yang ada dalam budaya tersebut.
Beberapa orang
ahli mencoba meneliti pengaruh budaya terhadap kepribadian, dengan melibatkan
budaya sebagai unsur dasar yang penting dipertimbangkan. Setiap orang tumbuh
dan berkembang ditengah-tengah suatu budaya. Dan budaya pasti merupakan bagian
dari apa yang artinya menjadi seorang pribadi – tidak ada orang yang lepas dari
pengaruh budaya. Oleh karena itu, menggabungkan budaya kedalam teori
kepribadian dan riset kepribadaian merupakan suatu yang sangat masuk akal.
Dalam menelaah
pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian
kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian.
Berikut ini adalah beberapa kebudayaan yang mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang:
1. Kebudayaan-kebudayaan
khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di
Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar
sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara
hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3.
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai
lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam
satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan
berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang
dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh
pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer
mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Apa yang dimaksud
dengan Masyarakat?
Masyarakat
(yang diterjemahkan dari istilah society) adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan
interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok
tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah. Arti
yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang
interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan
lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok
individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi
masyarakat, "sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat
apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang
sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi
antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat
sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau
kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai:
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan
masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban.
Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai
kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural
tradisional.
Masyarakat
bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya: berdasarkan urutan
kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band, chiefdom, dan
masyarakat negara.
Kata society
berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai makna hubungan persahabatan
dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius yang memiliki arti teman,
sehingga makna society berkaitan erat dengan kata sosial. Secara tersirat, kata
society memiliki kandungan arti bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan
kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Referensi:
http://tridangdutsmp1.blogspot.com/2013/11/cara-mengatasi-masalah-kependudukan.html
http://apajahbol.blogspot.com/2013/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-penduduk.html
http://digilib.unitomo.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunitomo- 5ngy4qbbphgcxfuxgv4ewc3glifrvq-guest-630
http://rohmandniaer.blogspot.com/2012/04/pengaruh-budaya-terhadap-kepribadian.html
http://sosialsosiologi.blogspot.com/2012/12/definisi-masyarakat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar