Minggu, 19 Oktober 2014

Mencegah Pertumbuhan, Pengaruh Kebudayaan dan Pengertian Masyarakat di Indonesia


Cara Mencegah Membludaknya Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Tanggal 11 Juli dinyatakan sebagai Hari Kependudukan di dunia, termasuk Indonesia. Dan semua pasti sudah tahu bahwa Indonesia termasuk dalam lima Negara terpadat penduduknya di dunia. Kemudian juga mendengar lagi kerisauan akan terjadinya ledakan penduduk di Indonesia, bahwa jumlah penduduk Indonesia telah meningkat dengan makin cepat. Kerisauan ini sesungguhnya berpangkal pada kesalahan memahami data statistik kependudukan.
Masalah ledakan penduduk bukan hal baru. Masalah ini mulai mengemuka bahkan sejak 1798 ketika Malthus mengemukakan tesisnya tentang hubungan ketersediaan pangan dengan pertumbuhan penduduk. Secara sederhana teori Malthus yang populer dalam studi kependudukan mengurai bahwa laju pertumbuhan penduduk berjalan sangat pesat, melampaui daya dukung dan daya tampung yang disediakan alam sekitarnya. Kekwatiran akan ledakan penduduk ini juga dicemaskan oleh para fisofof seperti Confucius, Plato, Aristoteles maupun Kalden. Dalam kondisi ketidak keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung itulah baik menurut Malthus (1798) maupun ahli kependudukan lainnya seperti L Jhon Graunt dan William Path, ledakan penduduk akan membawa dampak langsung pada tragedi kekeringan, kelaparan serta rendahnya kualitas hidup.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kepadatan penduduk adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
Tujuan dalam program ini adalah yang pertama agar terjadi penurunan fertilitas dan terbentuknya pola budaya small family size. Tujuan yang kedua adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk yang merata dan berkeadilan
2. Pembatasan usia perkawian, yaitu dengan diberlakukannya undang - undang perkawinan
Kalau ini saya tidak banyak komen lagi pasti kamu sudah tau maksudnya bukan.
3. Mengurangi dan membatasi tunjangan bagi pegawai negeri sipil
4. Program pendidikan kependudukan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Program - program diatas adalah suatu upaya masyarakat dalam mengatasi jumlah penduduk yang tidak terkendali. Contoh lain dari upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan adalah migrasi atau perpidahan penduduk, inipun masih belum efektif sehingga masalah - masalah akibat ledakan jumlah penduduk terus datang.
Berbagai masalah juga timbul akibat migrasi dan lagi - lagi pemerintah harus mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut. Masalah yang silih berganti memaksa agar kita berpikir panjang mengenai masalah tersebut.
Dan cara dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat migrasi antara lain:
1. Meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan
akibat dari masalah ekonomi, memaksa para petani untuk migrasi, cara tersebut menyebabkan produktivitas pertanian di pedesaan menurun.
2. Menumbuhkan industrialisasi di pedesaan
Para petani yang barmasalah dalam ekonomi akan migrasi ke tempat lain untuk kesejahteraan hidup mereka, keadaan inilah yang menyebabkan proyek - proyek pertanian di pedesaan menurun.
3. Membangun fasilitas dan infrastruktur di pedesaan
Para petani dalam bertani pastinya membutuhkan fasilitas yang cukup untuk pertaniannya. Fasilitas yang kurang menyebabkan para petani meninggalkan pertaniannya dan mencari lapangan pekerjaan lain, hal ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara.

Pengaruh Kebudayaan terhadap Kepribadian Seseorang
Budaya adalah sekumpulan tingkah laku yang turun temurun yang mempengaruh tingkah laku individu. Budaya merupakan sebuah tingkah laku kolektif dalam masyarakat, yang dominan mempengaruhi dan membentuk sebuah tingkah laku yang sesuai dengan komunitas yang ada dalam budaya tersebut.
Beberapa orang ahli mencoba meneliti pengaruh budaya terhadap kepribadian, dengan melibatkan budaya sebagai unsur dasar yang penting dipertimbangkan. Setiap orang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah suatu budaya. Dan budaya pasti merupakan bagian dari apa yang artinya menjadi seorang pribadi – tidak ada orang yang lepas dari pengaruh budaya. Oleh karena itu, menggabungkan budaya kedalam teori kepribadian dan riset kepribadaian merupakan suatu yang sangat masuk akal.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian.
Berikut ini adalah beberapa kebudayaan yang  mempengaruhi bentuk kepribadian seseorang:
1.       Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3.       Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4.       Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.       Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Apa yang dimaksud dengan Masyarakat?
Masyarakat (yang diterjemahkan dari istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana kebanyakan interaksi adalah antara individu-individu yang terdapat dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" berakar dari bahasa Arab, musyarakah. Arti yang lebih luasnya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah kelompok atau komunitas yang interdependen atau individu yang saling bergantung antara yang satu dengan lainnya. Pada umumnya sebutan masyarakat dipakai untuk mengacu sekelompok individu yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat, "sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama". Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.
Masyarakat sering dikelompokkan berdasarkan cara utamanya dalam mencari penghasilan atau kebutuhan hidup. Beberapa ahli ilmu sosial mengelompokkan masyarakat sebagai: masyarakat pastoral nomadis, masyarakat pemburu, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif disebut juga sebagai masyarakat peradaban. Sebagian pakar beranggapan masyarakat industri dan post-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari kelompok masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat bisa juga diorganisasikan atas dasar struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, suku, terdapat masyarakat band, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari kata latin, societas, yang mempunyai makna hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas berinduk pada kata socius yang memiliki arti teman, sehingga makna society berkaitan erat dengan kata sosial. Secara tersirat, kata society memiliki kandungan arti bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Referensi:
http://tridangdutsmp1.blogspot.com/2013/11/cara-mengatasi-masalah-kependudukan.html
http://apajahbol.blogspot.com/2013/07/pertumbuhan-dan-perkembangan-penduduk.html
http://rohmandniaer.blogspot.com/2012/04/pengaruh-budaya-terhadap-kepribadian.html
http://sosialsosiologi.blogspot.com/2012/12/definisi-masyarakat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar