Masyarakat Pedesaan
Desa adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan
ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga
Negara atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam
dirinya.
Sedangkan yang dimaksud desa menurut Sutardjo
Kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut:
“ desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan sendiri.”
Ciri-ciri masyarakat
pedesaan adalah sebagai berikut:
1. Di dalam
masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. System
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau
paguyuban)
3. Sebagian
besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan
pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu
luang.
4. Masyarakat
tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan
sebagainya.
Masyarakat pedesaan identic dengan istilah ‘gotong-royong’
yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja
bakti itu ada dua macam:
1. Kerja sama
untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu
sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
2. Kerja
sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu
sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
3. HAKIKAT
DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
FUNGSI DESA
Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang
merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah
pemberian bahan makanan pokok.
Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi
sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang
tidak kecil artinya.
Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat
merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.
Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta
ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap
ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus bergantung padaorang lain. Yang penting disini adalah manusia
perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih
tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan
pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting,
untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di
kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat Kota:
1. Perilaku
heterogen
2. Perilaku
yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan 3).Perilaku yang
berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
3. Mobilitassosial,sehingga
dinamik
4. Kebauran
dan diversifikasi kultural
5. Birokrasi
fungsional dan nilai-nilaisekular
Individualisme
Fungsi eksternal
kota:
• Pusat
kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu
• Pusat dan
orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas
• Pusat dan
wadah kegiatan ekonomi ekspor :
-Produksi barang dan jasa
-Terminal dan distribusi barang dan jasa.
• Simpul
komunikasi regional/global
• Satuan
fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.
Aspek Positif dan
Negatif
a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan
persediaan lahan pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri
modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh
oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang
monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu
pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal,
seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk
desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak
pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha
kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak
dikota dan lebih mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih
tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari
kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang
rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
5 Unsur Lingkungan
Perkotaan
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan,
seyogyanyamengandung 5 unsur yang meliputi :
• Wisma :
unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan
kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
1. dapat
mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan
kebutuhan penduduk untu masa mendatang
2. memperbaiki
keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu
kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan
menyenangkan
• Karya :
unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena
unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
• Marga :
unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan
antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
• Suka :
unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
• Penyempurna
: unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara
tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan,
fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke
perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan
daya dorong (push factors) dari perdesaan. Faktor Pendorong dari Desa:
• Faktor
pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai beriikut.
• Terbatasnya
kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
• Tanah
pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
• Kehidupan
pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
• Fasilitas
kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
• Upah
kerja di desa rendah.
• Timbulnya
bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
Faktor Penarik dari Kota
• Faktor
penarik dan kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.
• Kesempatan
kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
• Upah
kerja tinggi.
• Tersedia
beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,
transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
• Kota
sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Terjadinya urbanisasi membawa dampak positil dan negatif,
baik bagi desa yang ditinggalkan, maupun bagi kota yang dihuni. Dampak positif
urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut.
• Meningkatnya
kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
• Mendorong
pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
• Bagi desa
yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
• Mengurangi
jumlah pengangguran di pedesaan.
Adapun dampak negatif
urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
• Desa
kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
• Perilaku
yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
• Desa
banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
• Kota dapat
memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
• Semakin
banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
• Timbulnya
pengangguran.
• Munculnya
tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
• Meningkatnya
kemacetan lalu lintas.
• Meningkatnya
kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
• Penanganan
Masalah Urbanisasi
Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat
laju pertumbuhan populasi kota yaitu diantaranya dengan membangun desa , adapun
program-program yang dikembangkan diantaranya:
• 1. intensifikasi pertanian
• 2. Mengurangi/ membatasi tingkat
pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga
Berencana
• 3. Memperluas dan mengembangkan lapangan
kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan
• 4. Program pelaksanaan transmigrasi
• 5. Penyebaran pembangunan fungsional di
seluruh wilayah
• 6. Pengembangan teknologi menengah bagi
masyarakat desa
• 7. Pemberdayaan potensi utama desa
• 8. Perlu dukungan politik dari
pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah
Berdasarkan kebijakan tersebut, maka yang yang berperan
adalah pemerintah setempat dalam penerapannya. Pemerintah daerah perlu berbenah
diri dan perlu mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi yang ada di daerah,
sehingga terjadi kegiatan ekonomi dan bisnis yang benarbenar berorientasi pada
kepentingan warganya. Tapi bukan berarti pemerintah daerah saja yang berperan,
di tingkat pusat, pemerintah juga perlu membuat kebijakan lebih adil dan tegas
terkait pemerataan distribusi sumber daya ekonomi. Arus balik ialah fenomena
tahunan. Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik untuk mengantisipasi
meledaknya jumlah penduduk perkotaan dengan segala
Referensi
http://dimasnurfitriani.wordpress.com/2012/11/23/bab-vii-pengertian-masyarakat-pedesaan-dan-perkotaan-serta-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/11/29/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/
http://yohaneswilliam.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html#.VGa8KT8a5co
http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-penyebab-dampak-urbanisasi.html#_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar