Rabu, 20 April 2016

Cinta Untuk Ibu

Cinta Untuk Ibu

Ibu, nama itu pasti sudah menjadi panggilan kita sehari hari. Ya Ibu adalah perempuan pertama yang saya cintai dan Ibu juga wanita pertama yang akan mencintai kita sampai kapanpun. Ibu, Ibu, Ibu dan Ayah. Bahkan Rasulullah saja mengatakan orang yang kita harus cintai itu tiga kali.Ibu adalah malaikat tanpa sayap yang akan selalu menjaga anaknya baik sehat, sakit  maupun lagi senang.

Ibu tak pernah henti mendoakan kita dimanapun kita berada. Kasih saying Ibu tak kan bisa kita balas hingga akhir zaman pun. Ibu telah mengandung kita selama 9 bulan lamanya kemudian menyusui kita dan ibu merasa sangat senang akan pertumbuhan yang terjadi kepada kita.


Cinta ibu takkan pernah sirna sampai kapan pun. Ibu adalah orang yang selalu saya cintai sampai kapanpun. I love you Ibu!

Menekan Terorisme di Kalangan Mahasiswa

Menekan Terorisme di Kalangan Mahasiswa

Gerakan mahasiswa berbasis wirausaha

Banyak cara mengatasi persoalan ini, misalnya menyuburkan tradisi wirausaha. Menggalakkan seminar, workshop, dan diskusi wirausaha dapat menjadi alternatif gerakan perekonomian. Sehingga membantu percepatan mengatasi masalah ekonomi dan kesenjangan sosial artinya cara ini merupakan salah satu pencegahan adanya pemuda ikut dalam jaringan terorisme. Munculnya aktivitas mahasiswa berbasiskan wirausaha berpotensi membantu mengurangi angka pengangguran kaum intelektual dan pemikiran mahasiswa karena kurangnya pekerjaan sehingga dapat melarikan dia atau masuk dalam jaringan teroris. Sehingga pascakampus, tidak hanya dilahirkan mahasiswa pengangguran.melainkan mahasiswa yang betul menjadi mahasiswa intelektual dan khususnya dapat memerangi masalah terorisme.

Merubah pemikiran mahasiswa


Mahasiswa harus memahami kembali hakikat dirinya bisa menjadi mahasiswa. Dilihat dari bentukan katanya, mahasiswa berasal dari dua kata, yaitu “maha” yang berati besar, dan “siswa” yang berarti orang yang belajar. Jadi, mahasiswa adalah pelajar yang mempunyai derajat paling tinggi dibandingkan dengan pelajar-pelajar lainnya. Oleh sebab itu, mahasiswa harus menggunakan akal dan hati nuraninya, dalam setiap mengatasi masalah yang ada. Sudah diketahui, bahwasannya mahasiswa adalah agent of social change, yaitu agen perubahan sosial. Mahasiswa sudah seharusnya menjadi pengawal perubahan tatanan masyarakat dalam kehidupan bernegara. Sehingga, tujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur akan tercapai serta bebas dari aksi teror yang dilakukan oleh pemuda. Merubah pemikiran mahasiswa tidak segampang yang kita pikirkan. Maka dari itu kami hanya menunjukkan bagaimana mahasiswa memahami kembali hakikat dirinya.

Cerita Singkat Wayang Arjuna

Cerita Singkat Wayang Arjuna

Arjuna sangat dikenal dengan ketampanan dan kelembutannya hatinya. Sehingga banyak pengisah pewayangan (dalang) menggambarkan gaya bicara tokoh ini sangat halus. Ia juga merupakan seorang satria yang suka menolong dan hobi pertapa.

Arjuna adalah putra dari pasangan Prabu Pandudewata dan Dewi Kunti yang merupakan titisan dari Batara Indra. Karena ketampanannya, Arjuna memiliki banyak istri yaitu: Sembrada, Srikandi, Larasati, Dresanala, hingga Dewi Supraba dari kahyangan pun ia
peristri. Ia juga mempunyai anak-anak yang tampan, berjiwa ksatria, berbudi luhur.

Senjata andalan yang dimilki Arjuna adalah Keris Pulanggeni, panah Pasopati, panah Sarotama dan keris Kalanadah. Selaian itu Arjuna juga memiliki ajian atau kesaktian yaitu Malayabumi atau menghilang melihat alam jin. Ia Arjuna juga memiliki ajian sepi/saefi angin di mana ia dapat berlari secepat angin (teleportasi).
Arjuna pernah menjadi jagonya sewaktu membunuh raja raksasa yang sakti, Prabu Niwatakawaca. Ia membunuhnya dengan panah Pasopati yang ia dapat saat bertapa di Gunung Indrakila dari Dewa Brahma. Saat itu, Dewa Brahma menganugerahkan Dewi Dresnala dan panah tersebut. Selain itu, Dewa juga memberi anugerah Batari Supraba dan menjadi raja di Kaindran.

Dalam perang Baratayuda musuh Arjuna adalah Basukarna yang sebenarnya merupakan kakaknya sendiri. Sebenarnya ia tak mau melawan saudara sulungnya tersebut. Namun dengan ajaran keutamaan ksatria dari Kresna, Arjuna melawan dan membunuhnya dengan panah Pasopati.


Arjuna pada jaman Barata mempunyai predikat Lananging Jagat karena diakui sebagai ksatria tiada duanya. Namun beberapa dalang menafsirkan itu karena ia beristri banyak. Lananging jagat itu mengandung arti: pahlawan ulung yang benar-benar ksatria serta menguasai hal ikhwal seluk beluk kehidupan di Madyapada.

Murahnya Warung Burjo

Murahnya Warung Burjo

Pertama saya makan enak dan murah ya itu di Jogja. Tempatnya yaitu burjo biasa anak anak Jogja memanggilnya. Burjo bias dibilang sama dengan warkop kalau untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. Ya makanannya memang tidak jauh beda dari warkop warkop yang ada di Jakarta. Akan tetapi kesan makan di burjo itu sangat berbeda, karena selain murah tempat untuk nongkrong nongkrongnya juga asik. Kalau saya sih biasanya pesan menu magelangan. Magelangan ini semacam nasi goreng dicampur dengan mie. Walaupun kelihatannya sederhana tapi rasanya enak kok.

Warung burjo sendiri biasanya ada disekitaran area kampus kampus. Adanya warung burjo ini sangat pas buat para mahasiswa mahasiswa karena selain harganya murah bias juga sekalian buat tempat kumpul kumpul atau hanya sekedar mengerjakan tugas tugas kuliah.


Oh iya warung burjo ini bukanya 24 jam non stop. Jadi kapanpun kita lapar bisa langsung kesana. Setiap saya berlibur pasti saya akan makan di warung burjo. Untuk yang belum mencoba makanan di warung burjo harus dicoba haha.

Pendakian Pertama Gunung Prau

Pendakian Pertama Gunung Prau

Tepat tanggal 28 Agustus 2015 saya  dan enam teman lainnya untuk pertama kalinya mendaki Gunung Prau. Kita bertujuh berangkat sore hari dari Jogjakarta tepatnya tanggal 27 Agustus 2015 dengan menyewa satu buah mobil. Tanpa ada persiapan sebelumnya kita dengan perlengkapan secukupnya siap mendaki Gunung Prau. Kita melakukan perjalanan sekitar 5-6 jam untuk sampai di camp yang ada di kaki Gunung Prau. Sesampainya kita langsung makan dan istirahat sebentar untuk persiapan menaiki gunung.

Tepat jam 1 pagi tanggal 28 Agustus 2015 kita mulai mendaki. Saya bersama dua teman laki laki dan empat teman wanita belum pernah sama sekali mendaki Gunung Prau ini dan bias dibilang pertama kalinya. Perasaan yang tidak sabar agar sampai dipuncak harus kita tempuh dengan semangat. Apabila salah satu dari kita merasa kelelahan maka kita akan istirahat sebentar sekaligus memandangi indahnya malam disana. Kita melewati beberapa pos untuk sampai di puncak dan hanya menggunakan beberapa senter yang ada.

Akhirnya tepat azan subuh kita sampai dipuncak Gunung Prau dengan perasaan yang wow. Sesampainya kita melakukan sholat subuh dulu sebelum menikmati golden sunrise di Gunung Prau. Untuk pertama kalinya saya melihat golden sunrise yang sangat indah, itu membuat saya ingin selalu bersyukur atas nikmat dan keindahan alam yang Allah SWT berikan kepada kita umat manusia. Tidak lupa kita mengabadikan momen momen yang jarang sekali kita lihat.


Jam 7 pagi kita turun dan tetap dikelilingi oleh pemandangan yang selalu membuat takjub. Sesampainya di camp kita siap siap untuk pulang lagi ke Jogja. Pengalaman ini tak akan pernah terlupakan.