Film The Godfather dirilis
pada tahun 1972 berdasarkan buah dari noval Mario Puzzo.
Cerita film ini mengupas sisi
kehidupan dari keluarga mafia dari daerah Corleone, sebuah lokasi di Sisilia,
Italia. Digarap dengan sangat rapi, alur cerita yang padat, akting dari
bintang-bintang hebat yang sangat berkarakter membuat film The Godfather
menjadi box office sepanjang masa. Terbukti di situs database film dunia IMDB,
film yang mempunyai 3 sequel ini menempati urutan ke-2 sebagai top rated movie
di bawah film the Shawshank Redemption.
Film The Godfather part I yg
menjadi potret keluarga mafia di New York diperankan dengan sangat luar biasa
oleh Marlon Brando dan Al-Pacino. Jika anda pernah nonton film ini, saya yakin
anda akan setuju dengan review saya mengenai kedua bintang Hollywood ini.
Marlon Brando memerankan Don Vito dan Al-Pacino berperan sebagai anaknya
bernama Michael. Jika tidak hati-hati, karakter peran kedua orang ini mungkin
akan mengimpartasi kepada karakter hidup penontonnya.
Saya tidak mengada-ada,
setelah film ini dirilis dan sukses di pasaran, muncul film-film bergenre
sejenis di Hollywood yg mengetengahkan kehidupan mafioso. Kemudian film-film
Hongkong pun juga menjiplak jalan cerita film ini. Sebut saja film The Dragon
Family yg berisi aktor-aktor besar seperti Andy Lau.
Kembali ke sinopsis The
Godfather Part I. Film ini diawali dengan serangkaian permintaan tolong dari
client-client sang big bos mafia Don Vito yg memohonkan bantuan darinya untuk
membereskan masalah-masalah di pekerjaan maupun urusan pribadi mereka. Mulai
dari pengusaha yg anak gadisnya dipukul kekasihnya sampai aktor yg disingkirkan
dari perannya meminta bantuan Don Vito Corleone. Sang Godfather berhasil
menumbuhkan loyalitas kepada client, teman dan anak buahnya ternyata bukan
dengan kekerasan, tapi justru dengan persahabatan dan kekeluargaan. Tetapi
ketika menghadapi musuh, dia tidak segan-segan melakukan aksi terornya.
Perseteruan mulai terjadi
ketika Don Vito Corleone ditawari kerjasama oleh kepala gangster lainnya untuk
menggeluti bisnis narkoba. Si kepala gangster bernama Sollozzo menawarkan
keuntungan yg sangat menggiurkan kepada Don Vito oleh karena kedekatannya
dengan politikus dan polisi. Tetapi Don Vito punya prinsip tidak ingin terjebak
di dalam bisnis narkoba, baginya bisnis narkoba bisa merusak negara dan pada
akhirnya keluarganyalah yg akan menemui kesulitan. Para loyalis spt Tom Hagen
(org Irlandia, pengacara), Clamente (algojo sang big boss) dan anaknya yang
bernama Sonny (Santiano Corleone) awalnya sangat tertarik akhirnya mengurungkan
niatnya.
Melihat para loyalis yang
tertarik, tetapi tidak dikabulkan oleh Don Vito, si Sollozzo kemudian melakukan
praktek adu domba dan penculikan serta rencana pembunuhan terhadap Don Vito
(Marlon Brando). Salah satu loyalis dikirim ke Sollozzo untuk mengetahui
konspirasi yg dirancang terhadap dirinya, tetapi naas, si loyalis dibunuh
dengan keji. Kemudian pengacara keluarga yang setia Tom Hargen diculik, dan Don
Vito sendiri ditembak ketika sedang berbelanja. Para pengawalnya ditembak mati,
dan si big boss sendiri ditembak berkali-kali, dan dirawat di Rumah Sakit. Tapi
nyawanya masih tertolong.
Keluarga Don Vito yang sempat
tercerai berai sementara dan diteror oleh peristiwa ini bersyukur mempunyai
loyalis-loyalis yang siap mati. Ketika tidak ada kepemimpinan di keluarga,
muncul kisah heroik dari Michael Corleone yang justru anak paling bungsu. Diawali
dengan keberaniannya seorang diri menjenguk ayahnya ke rumah sakit, si Michael
yg diperankan oleh Al Pacino berhasil menyelamatkan nyawa ayahnya dari tangan
musuh yang berkomplot dengan kepala polisi yang korup. Seandainya Michael tidak
datang saat itu, rumah sakit yang tampaknya sengaja dikosongkan penjagaannya,
mungkin nyawa ayahnya sudah dibunuh oleh musuh.
Kemudian setelah itu, Michael
yang tidak pernah bergelut di dunia hitam ini mengajukan diri menjadi
negosiator mewakili ayahnya bertemu dengan musuh ayahnya yg tidak berhasil
membunuh yaitu si Sollozzo yg didampingi kepala polisi korup. Di balik
pertemuan yang disepakati dilakukan di restoran, ternyata keluarga mafia
Corleone telah mempersiapkan balas dendam. Pistol telah disiapkan di toilet oleh
loyalis untuk membunuh Sollozzo dan kepala polisi. Alhasil, restoran tempat
pertemuan menjadi tempat pembantaian berdarah dingin oleh Michael Corleone.
Michael yg menjadi pelaku
pembunuhan akhirnya diselundupkan pulang ke sebuah desa kecil di Sisilia,
Italia. Di sana diceritakan kisah romantis kehidupannya bersama seorang gadis
cantik kembang desa yg akhirnya dinikahinya. Tetapi perjalanan cinta di Italia
tersebut tidak berjalan lama, ternyata musuh keluarga Corleone sudah menyuap
salah satu bodyguardnya yang menempatkan bom di mobil yang dikendarai oleh
istrinya yg cantik tersebut.
Alhasil, istri Michael mati,
terpaksa Michael kembali dipulangkan ke New York. Kebetulan peperangan terbuka
sudah terjadi antara keluarga Vito Corleone dan kepala mafia lainnya, berujung
pada matinya Sonny Corleone, anak tertua Don Vito.
Sonny dibunuh karena hendak
membalaskan dendam kepada adik iparnya yang kerap melakukan KDRT kepada adik
mereka Connie yang diperankan oleh Thalia Shire yang juga berperan sebagai
istri Silvester Stallone (the Rocky).
Ternyata para pembunuh sudah
bersiap di pintu gerbang perumahan yang menuju rumah Connie. Di gerbang itulah
Sonny dan ajudannya dihabisi dengan berondongan puluhan kali peluru. Dari
peristiwa ke peristiwa perseteruan antar gang, Don Vito akhirnya memutuskan
untuk menginisiasi gencatan senjata. Rapat para kepala mafia pun diadakan.
Hadir juga keluarga Sollozzo yg saudaranya dibantai Al Pacino. Don Vito yg
tidak mau lagi kehilangan anggota keluarga lain membuka pintu damai dengan semua
keluarga mafia lainnya.
Dia dengan lapang dada tidak
akan balas dendam atas kematian Sonny anak sulungnya. Dan dia pun bersedia
untuk kerjasama dengan keluarga mafia lainnya, bahkan dia tidak sanggup menolak
mengelola bisnis narkoba dengan persyaratan tidak diedarkan di sekolah dan
diedarkan kepada kaum negro di seputaran kota New York.
Setelah itu, Don Vito yang
sudah tidak sehat dan merasa sudah tua menyerahkan tampuk pimpinannya kepada
anak tersayangnya Michael Corleone. Setelah ayahnya meninggal dunia, Michael
yang sudah diperingatkan oleh ayahnya akan kelicikan kepala mafia Barzini yg
merupakan mastermind dari semua peristiwa rencana pembunuhan dirinya dan
pembunuhan Sonny, mengambil langkah cepat. Menunggu waktu yang tepat dengan
menyusun alibi, pada hari di mana anak Connie dibaptis dan Michael menjadi ayah
baptis (tradisi gereja Katolik) , anak-anak buah keluarga Corleone membunuh
satu per satu musuh keluarga.
Barzini pun menjadi salah
satu korban. Selain itu, Michael juga menghabisi pengusaha kasino di Las Vegas
yg menghalangi dirinya untuk membeli saham mayoritas bisnisnya. FYI, Michael
memang ingin melebarkan bisnis ke Las Vegas karena kota New York sudah tidak
kondusif. Perang terhadap mafia memang mulai dicanangkan oleh pemerintah
federal. Selain balas dendam kepada musuh keluarga, Michael pun membersihkan
anggota keluarga dan loyalis yang dianggap dan diyakininya menjadi musuh dalam
selimut. Adik iparnya Carlo yang sering ringan tangan terhadap adiknya diyakini
sebagai org yg terlibat pembunuhan Sonny. Melalui interogasi penuh tipu
muslihat Michael, Carlo yg dijanjikan akan diampuni jika mengakui dosanya,
akhirnya dieksekusi oleh Clamente di mobil.
Michael di ending cerita The
Godfather I ini diceritakan menjadi sangat kuat dan ditakuti oleh kawan maupun
lawan. Tangan besinya ternyata sangat ampuh untuk membentuk wibawanya menjadi
bos mafia.
Film The Godfather ini
mendapatkan 3 piala Oscar dan beberapa penghargaan bergengsi lainnya. Di IMDB,
anda bisa cek online posisi The Godfather berada di posisi kedua dengan nilai
rating 9,2. Angka yang sangat fantastis untuk film lawas. Menurut review saya,
akting Marlon Brando luar biasa kuatnya, dan seumur hidup, merupakan yang
terbaik dan berkesan.
Dibalik semua pujian saya
terhadap film ini, saya juga ingatkan pesan terselubung dari kisah Godfather.
Sutradara:
Francis Ford Coppola
Penulis:
Mario Puzo (screenplay),
Francis Ford Coppola (screenplay)
pemain:
Marlon Brando, Al Pacino,
James Caan
Sumber:
http://www.speedytown.com/2015/01/review-film-godfather-i-potret-keluarga.html