Minggu, 31 Januari 2016

Diet Alkaline

Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, ada berbagai jenis diet yang dapat dilakukan. Mungkin kita sudah mengenal Dukan diet dan diet berdasarkan golongan darah. Namun, ada satu lagi metode diet yang mulai terkenal, yaitu alkaline diet.

Alkaline diet atau diet alkalin adalah pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh. Program yang juga dikenal dengan nama 'pH Diet' atau 'Acid-Alkaline Diet' ini dipraktikkan oleh beberapa selebriti seperti Kirsten Dunst, Anna Faris, dan Gwyneth Paltrow.

Dasar teori dari alkaline diet adalah tubuh menjadi sasaran empuk penyakit jika bersifat asam. Oleh karena itu, kita membutuhkan makanan alkaline (bersifat basa) yang dapat mempertahankan keseimbangan pH dalam darah.

Sifat 'asam' diperoleh jika pH kurang dari 7, sedangkan 'basa' berarti mengandung pH lebih dari 7. “Kadar pH ideal bagi tubuh adalah 7.35-7.45, yakni sedikit alkaline,” ujar ahli gizi Dr. Zainab Sayed kepada Times of India.

Cara kerja program diet ini adalah menyeimbangkan pH hingga tingkat optimal, lalu membangun sel dan jaringan tubuh, sehingga badan menjadi sehat. Dengan diet ini, berarti juga telah melakukan detoksifikasi (pembuangan racun dari dalam tubuh), sehingga sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Alkaline diet memiliki beberapa manfaat, di antaranya meningkatkan energi, memperbaiki pencernaan, menurunkan berat badan, serta mengurangi nyeri. Tak hanya itu, tekanan darah tinggi dan kadar gula dalam darah juga dapat diatasi dengan metode ini.

Dengan alkaline diet, Anda akan memperoleh kekebalan tubuh yang lebih baik. Proses penuaan pun dapat diperlambat. Apalagi, mengonsumsi makanan bersifat basa dipercaya dapat membuat gigi dan gusi menjadi lebih sehat. Namun, semua manfaat tersebut belum dibuktikan secara ilmiah.

Bagaimanapun juga, jangan berlebihan melakukan diet ini. Makanan bersifat asam tetap diperlukan, misalnya lemak dan minyak tertentu yang mengandung asam lemak esensial. Karena dapat menjaga kekebalan dan menyehatkan sel tubuh. Dr. Zainab menyarankan komposisi 80:20 untuk makanan bersifat basa banding makanan bersifat asam.

Apa saja makanan yang bersifat asam, dan mana saja yang bersifat basa? Sebenarnya terdapat salah kaprah di masyarakat awam. Selama ini, makanan yang terasa asam dianggap dapat membentuk efek asam pula dalam tubuh. “Padahal yang dimaksud adalah pengaruh makanan setelah tertelan (bukan di lidah, red.),” ujar ahli gizi klinis, Dr. Nupur Krishnan.

Makanan 'asam' menambahkan ion hidrogen ke dalam tubuh, sehingga tubuh semakin bersifat asam. Sebaliknya, makanan alkaline justru menghilangkan ion hidrogen sehingga dapat mengurangi kadar asam dalam tubuh.


Inilah daftar makanan asam dan basa:

Asam:
Jagung, lentil, zaitun, kentang, lemak hewan, minyak nabati, oat, beras, gandum, daging sapi, ayam, domba, tiram, lobster, susu, mentega, keju, es krim, margarin, gula, saus salad botolan, pemanis buatan, dan cuka masak.

Basa:
Brokoli, wortel, kembang kol, mentimun, terung, bawang putih, tomat, asparagus, bayam, kelapa, apel, aprikot, alpukat, pisang, blackberry, jeruk Bali, anggur, lemon, jeruk nipis, muskmelon, jeruk, almond, air putih, teh herbal dan teh hijau, minyak zaitun, minyak flax seed, cuka apel, molasses, rempah, sirup maple dan madu organik.

Sumber:

http://food.detik.com/read/2012/02/23/091314/1849596/900/ini-dia-diet-baru-turunkan-berat-badan-alkaline-diet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar