Untuk mendapatkan bentuk tubuh
yang ideal, ada berbagai jenis diet yang dapat dilakukan. Mungkin kita sudah
mengenal Dukan diet dan diet berdasarkan golongan darah. Namun, ada satu lagi
metode diet yang mulai terkenal, yaitu alkaline diet.
Alkaline diet atau diet alkalin
adalah pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh. Program yang
juga dikenal dengan nama 'pH Diet' atau 'Acid-Alkaline Diet' ini dipraktikkan
oleh beberapa selebriti seperti Kirsten Dunst, Anna Faris, dan Gwyneth Paltrow.
Dasar teori dari alkaline diet
adalah tubuh menjadi sasaran empuk penyakit jika bersifat asam. Oleh karena
itu, kita membutuhkan makanan alkaline (bersifat basa) yang dapat
mempertahankan keseimbangan pH dalam darah.
Sifat 'asam' diperoleh jika pH
kurang dari 7, sedangkan 'basa' berarti mengandung pH lebih dari 7. “Kadar pH
ideal bagi tubuh adalah 7.35-7.45, yakni sedikit alkaline,” ujar ahli gizi Dr.
Zainab Sayed kepada Times of India.
Cara kerja program diet ini
adalah menyeimbangkan pH hingga tingkat optimal, lalu membangun sel dan
jaringan tubuh, sehingga badan menjadi sehat. Dengan diet ini, berarti juga
telah melakukan detoksifikasi (pembuangan racun dari dalam tubuh), sehingga
sel-sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Alkaline diet memiliki beberapa
manfaat, di antaranya meningkatkan energi, memperbaiki pencernaan, menurunkan
berat badan, serta mengurangi nyeri. Tak hanya itu, tekanan darah tinggi dan
kadar gula dalam darah juga dapat diatasi dengan metode ini.
Dengan alkaline diet, Anda akan
memperoleh kekebalan tubuh yang lebih baik. Proses penuaan pun dapat
diperlambat. Apalagi, mengonsumsi makanan bersifat basa dipercaya dapat membuat
gigi dan gusi menjadi lebih sehat. Namun, semua manfaat tersebut belum
dibuktikan secara ilmiah.
Bagaimanapun juga, jangan
berlebihan melakukan diet ini. Makanan bersifat asam tetap diperlukan, misalnya
lemak dan minyak tertentu yang mengandung asam lemak esensial. Karena dapat
menjaga kekebalan dan menyehatkan sel tubuh. Dr. Zainab menyarankan komposisi
80:20 untuk makanan bersifat basa banding makanan bersifat asam.
Apa saja makanan yang bersifat
asam, dan mana saja yang bersifat basa? Sebenarnya terdapat salah kaprah di
masyarakat awam. Selama ini, makanan yang terasa asam dianggap dapat membentuk
efek asam pula dalam tubuh. “Padahal yang dimaksud adalah pengaruh makanan
setelah tertelan (bukan di lidah, red.),” ujar ahli gizi klinis, Dr. Nupur
Krishnan.
Makanan 'asam' menambahkan ion
hidrogen ke dalam tubuh, sehingga tubuh semakin bersifat asam. Sebaliknya,
makanan alkaline justru menghilangkan ion hidrogen sehingga dapat mengurangi
kadar asam dalam tubuh.
Inilah daftar makanan asam dan
basa:
Asam:
Jagung, lentil, zaitun, kentang,
lemak hewan, minyak nabati, oat, beras, gandum, daging sapi, ayam, domba,
tiram, lobster, susu, mentega, keju, es krim, margarin, gula, saus salad
botolan, pemanis buatan, dan cuka masak.
Basa:
Brokoli, wortel, kembang kol,
mentimun, terung, bawang putih, tomat, asparagus, bayam, kelapa, apel, aprikot,
alpukat, pisang, blackberry, jeruk Bali, anggur, lemon, jeruk nipis, muskmelon,
jeruk, almond, air putih, teh herbal dan teh hijau, minyak zaitun, minyak flax
seed, cuka apel, molasses, rempah, sirup maple dan madu organik.
Sumber:
http://food.detik.com/read/2012/02/23/091314/1849596/900/ini-dia-diet-baru-turunkan-berat-badan-alkaline-diet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar