Minggu, 31 Januari 2016

Sinopsis Film The Godfather I (1972)

Film The Godfather dirilis pada tahun 1972 berdasarkan buah dari noval Mario Puzzo.
Cerita film ini mengupas sisi kehidupan dari keluarga mafia dari daerah Corleone, sebuah lokasi di Sisilia, Italia. Digarap dengan sangat rapi, alur cerita yang padat, akting dari bintang-bintang hebat yang sangat berkarakter membuat film The Godfather menjadi box office sepanjang masa. Terbukti di situs database film dunia IMDB, film yang mempunyai 3 sequel ini menempati urutan ke-2 sebagai top rated movie di bawah film the Shawshank Redemption.

Film The Godfather part I yg menjadi potret keluarga mafia di New York diperankan dengan sangat luar biasa oleh Marlon Brando dan Al-Pacino. Jika anda pernah nonton film ini, saya yakin anda akan setuju dengan review saya mengenai kedua bintang Hollywood ini. Marlon Brando memerankan Don Vito dan Al-Pacino berperan sebagai anaknya bernama Michael. Jika tidak hati-hati, karakter peran kedua orang ini mungkin akan mengimpartasi kepada karakter hidup penontonnya.
Saya tidak mengada-ada, setelah film ini dirilis dan sukses di pasaran, muncul film-film bergenre sejenis di Hollywood yg mengetengahkan kehidupan mafioso. Kemudian film-film Hongkong pun juga menjiplak jalan cerita film ini. Sebut saja film The Dragon Family yg berisi aktor-aktor besar seperti Andy Lau.



Kembali ke sinopsis The Godfather Part I. Film ini diawali dengan serangkaian permintaan tolong dari client-client sang big bos mafia Don Vito yg memohonkan bantuan darinya untuk membereskan masalah-masalah di pekerjaan maupun urusan pribadi mereka. Mulai dari pengusaha yg anak gadisnya dipukul kekasihnya sampai aktor yg disingkirkan dari perannya meminta bantuan Don Vito Corleone. Sang Godfather berhasil menumbuhkan loyalitas kepada client, teman dan anak buahnya ternyata bukan dengan kekerasan, tapi justru dengan persahabatan dan kekeluargaan. Tetapi ketika menghadapi musuh, dia tidak segan-segan melakukan aksi terornya.

Perseteruan mulai terjadi ketika Don Vito Corleone ditawari kerjasama oleh kepala gangster lainnya untuk menggeluti bisnis narkoba. Si kepala gangster bernama Sollozzo menawarkan keuntungan yg sangat menggiurkan kepada Don Vito oleh karena kedekatannya dengan politikus dan polisi. Tetapi Don Vito punya prinsip tidak ingin terjebak di dalam bisnis narkoba, baginya bisnis narkoba bisa merusak negara dan pada akhirnya keluarganyalah yg akan menemui kesulitan. Para loyalis spt Tom Hagen (org Irlandia, pengacara), Clamente (algojo sang big boss) dan anaknya yang bernama Sonny (Santiano Corleone) awalnya sangat tertarik akhirnya mengurungkan niatnya.

Melihat para loyalis yang tertarik, tetapi tidak dikabulkan oleh Don Vito, si Sollozzo kemudian melakukan praktek adu domba dan penculikan serta rencana pembunuhan terhadap Don Vito (Marlon Brando). Salah satu loyalis dikirim ke Sollozzo untuk mengetahui konspirasi yg dirancang terhadap dirinya, tetapi naas, si loyalis dibunuh dengan keji. Kemudian pengacara keluarga yang setia Tom Hargen diculik, dan Don Vito sendiri ditembak ketika sedang berbelanja. Para pengawalnya ditembak mati, dan si big boss sendiri ditembak berkali-kali, dan dirawat di Rumah Sakit. Tapi nyawanya masih tertolong.

Keluarga Don Vito yang sempat tercerai berai sementara dan diteror oleh peristiwa ini bersyukur mempunyai loyalis-loyalis yang siap mati. Ketika tidak ada kepemimpinan di keluarga, muncul kisah heroik dari Michael Corleone yang justru anak paling bungsu. Diawali dengan keberaniannya seorang diri menjenguk ayahnya ke rumah sakit, si Michael yg diperankan oleh Al Pacino berhasil menyelamatkan nyawa ayahnya dari tangan musuh yang berkomplot dengan kepala polisi yang korup. Seandainya Michael tidak datang saat itu, rumah sakit yang tampaknya sengaja dikosongkan penjagaannya, mungkin nyawa ayahnya sudah dibunuh oleh musuh.

Kemudian setelah itu, Michael yang tidak pernah bergelut di dunia hitam ini mengajukan diri menjadi negosiator mewakili ayahnya bertemu dengan musuh ayahnya yg tidak berhasil membunuh yaitu si Sollozzo yg didampingi kepala polisi korup. Di balik pertemuan yang disepakati dilakukan di restoran, ternyata keluarga mafia Corleone telah mempersiapkan balas dendam. Pistol telah disiapkan di toilet oleh loyalis untuk membunuh Sollozzo dan kepala polisi. Alhasil, restoran tempat pertemuan menjadi tempat pembantaian berdarah dingin oleh Michael Corleone.

Michael yg menjadi pelaku pembunuhan akhirnya diselundupkan pulang ke sebuah desa kecil di Sisilia, Italia. Di sana diceritakan kisah romantis kehidupannya bersama seorang gadis cantik kembang desa yg akhirnya dinikahinya. Tetapi perjalanan cinta di Italia tersebut tidak berjalan lama, ternyata musuh keluarga Corleone sudah menyuap salah satu bodyguardnya yang menempatkan bom di mobil yang dikendarai oleh istrinya yg cantik tersebut.
Alhasil, istri Michael mati, terpaksa Michael kembali dipulangkan ke New York. Kebetulan peperangan terbuka sudah terjadi antara keluarga Vito Corleone dan kepala mafia lainnya, berujung pada matinya Sonny Corleone, anak tertua Don Vito.
Sonny dibunuh karena hendak membalaskan dendam kepada adik iparnya yang kerap melakukan KDRT kepada adik mereka Connie yang diperankan oleh Thalia Shire yang juga berperan sebagai istri Silvester Stallone (the Rocky).

Ternyata para pembunuh sudah bersiap di pintu gerbang perumahan yang menuju rumah Connie. Di gerbang itulah Sonny dan ajudannya dihabisi dengan berondongan puluhan kali peluru. Dari peristiwa ke peristiwa perseteruan antar gang, Don Vito akhirnya memutuskan untuk menginisiasi gencatan senjata. Rapat para kepala mafia pun diadakan. Hadir juga keluarga Sollozzo yg saudaranya dibantai Al Pacino. Don Vito yg tidak mau lagi kehilangan anggota keluarga lain membuka pintu damai dengan semua keluarga mafia lainnya.
Dia dengan lapang dada tidak akan balas dendam atas kematian Sonny anak sulungnya. Dan dia pun bersedia untuk kerjasama dengan keluarga mafia lainnya, bahkan dia tidak sanggup menolak mengelola bisnis narkoba dengan persyaratan tidak diedarkan di sekolah dan diedarkan kepada kaum negro di seputaran kota New York.

Setelah itu, Don Vito yang sudah tidak sehat dan merasa sudah tua menyerahkan tampuk pimpinannya kepada anak tersayangnya Michael Corleone. Setelah ayahnya meninggal dunia, Michael yang sudah diperingatkan oleh ayahnya akan kelicikan kepala mafia Barzini yg merupakan mastermind dari semua peristiwa rencana pembunuhan dirinya dan pembunuhan Sonny, mengambil langkah cepat. Menunggu waktu yang tepat dengan menyusun alibi, pada hari di mana anak Connie dibaptis dan Michael menjadi ayah baptis (tradisi gereja Katolik) , anak-anak buah keluarga Corleone membunuh satu per satu musuh keluarga.
Barzini pun menjadi salah satu korban. Selain itu, Michael juga menghabisi pengusaha kasino di Las Vegas yg menghalangi dirinya untuk membeli saham mayoritas bisnisnya. FYI, Michael memang ingin melebarkan bisnis ke Las Vegas karena kota New York sudah tidak kondusif. Perang terhadap mafia memang mulai dicanangkan oleh pemerintah federal. Selain balas dendam kepada musuh keluarga, Michael pun membersihkan anggota keluarga dan loyalis yang dianggap dan diyakininya menjadi musuh dalam selimut. Adik iparnya Carlo yang sering ringan tangan terhadap adiknya diyakini sebagai org yg terlibat pembunuhan Sonny. Melalui interogasi penuh tipu muslihat Michael, Carlo yg dijanjikan akan diampuni jika mengakui dosanya, akhirnya dieksekusi oleh Clamente di mobil.
Michael di ending cerita The Godfather I ini diceritakan menjadi sangat kuat dan ditakuti oleh kawan maupun lawan. Tangan besinya ternyata sangat ampuh untuk membentuk wibawanya menjadi bos mafia.

Film The Godfather ini mendapatkan 3 piala Oscar dan beberapa penghargaan bergengsi lainnya. Di IMDB, anda bisa cek online posisi The Godfather berada di posisi kedua dengan nilai rating 9,2. Angka yang sangat fantastis untuk film lawas. Menurut review saya, akting Marlon Brando luar biasa kuatnya, dan seumur hidup, merupakan yang terbaik dan berkesan.

Dibalik semua pujian saya terhadap film ini, saya juga ingatkan pesan terselubung dari kisah Godfather.

Sutradara:
Francis Ford Coppola
Penulis:
Mario Puzo (screenplay), Francis Ford Coppola (screenplay)
pemain:
Marlon Brando, Al Pacino, James Caan

Sumber:

http://www.speedytown.com/2015/01/review-film-godfather-i-potret-keluarga.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar